Epipogium roseum (D.Don) Lindl., J.
Proc. Linn. Soc., Bot. 1: 177 (1857).
Bulan Nopember , dan
selalu saya jumpai di hutan di bulan nopember , diman bulan nopember sudah
seperti sebuah alarm untuk anggrek ini bangun dan menampakkan tangkai bunganya,
iya... hanya tangkai dan bunganya yang selalu di tampakkan. Merupakan anggrek
yang tidak berdaun dan tidak berbatang, lalu dari mana ia bisa melakukan fotosintesis?
cara hidupnya yang Holomycotrophic
rhizome geophyte, mendapatkan nutrisi makanan dengan bersimbiosis dengan akar
tanaman lain, saling menguntungkan... jadi sudah nggak perlu berdaun lagi dan
bergantung pada tanaman lain yang akarnya sampai di sekitarnya.
Beberapa yang saya
amati, tanaman ini hanya hidup sampai 1 siklus saja, dimana tumbuh dari biji
san membentuk umbi sesampainya umbi dewasa ia mengeluarkan tangkai bunga,
berbunga, dan menjadi buah, tidak sampai 2 minggu buah sudah masak, pecah sehingga bijinya berhamburan mencari
tempat baru untuk tumbuh dan Umbi kebanyakan menjadi kempes/dimakan larva
hewan. Tidak tumbuh bunga lagi... tidak seperti type anggrek lain..
Anggrek ini ditemukan
hampir diseluruh asia & afrika, di indonesia sendiri ditemukan hampir diseluruh
pulau di indonesia: kalimantan, jawa, flores, maluku, sulawesi, papua. Tumbuh pada
ketinggian 100 sampai 2000 dpl.
Pertama kali di publikasi sebagai Limodorum roseum D.Don, Prodr. Fl. Nepal.: 30 (1825)., sesampainya genus Limodorum masuk dalam penggolongan Genus Epipogium roseum (D.Don) Lindl., J. Proc. Linn. Soc., Bot. 1: 177 (1857). Sampai sekarang
umbinya selalu berada dekat dengan akar tanaman lain
Bunga putih sedikit kecoklatan,
tinggi sekitar 1 jengkal, umbi sebesar jempol kaki.
Bunga yang tiba-tiba
muncul ke permukaan & berwarna putih, sepatutnya bisa dinamakan pula
sebagai anggrek hantu.. ha..ha..ha...
2 komentar:
jan ahlinya ahli
Hhhh, terimakasih sudah mampir
Posting Komentar